KONSEP AL-QUR’AN TENTANG PENGENTASAN KEMISKINAN: STUDI TEMATIK AYAT-AYAT KEMISKINAN

Abstract

Kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang berdampak pada aspek ekonomi, sosial, dan politik, sehingga penanganannya memerlukan pendekatan komprehensif. Dalam konteks Aceh, data BPS menunjukkan bahwa provinsi ini masih menempati posisi tertinggi angka kemiskinan di Sumatra, meskipun tren penurunan mulai terlihat. Faktor penyebab kemiskinan meliputi kemalasan, rendahnya pendidikan, dan keterbatasan fisik, yang diperparah oleh pandemi COVID-19 serta tingginya angka pengangguran. Dalam perspektif Islam, kemiskinan tidak hanya dipahami sebagai kekurangan materi, tetapi juga sebagai kondisi yang mengancam martabat manusia. Oleh karena itu, upaya pengentasan harus melibatkan aspek spiritual, sosial, dan fisik secara simultan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research) dan tafsir tematik (tafsir mauḍū’i). Data dikumpulkan melalui kajian literatur, ayat-ayat Al-Qur’an, dan hadis yang relevan dengan tema kemiskinan, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Al-Qur’an tentang pengentasan kemiskinan menekankan pada empat aspek utama, yaitu: (1) penguatan individu melalui kerja keras, kemandirian, dan hidup hemat; (2) peran masyarakat melalui zakat, solidaritas sosial, dan pemberdayaan ekonomi produktif; (3) tanggung jawab pemerintah dalam menjamin akses pendidikan, memperluas lapangan kerja, dan menegakkan keadilan sosial; serta (4) implementasi tauhid sosial yang mengintegrasikan nilai ibadah dengan kepedulian terhadap sesama. Dengan demikian, pengentasan kemiskinan menurut Al-Qur’an tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi, tetapi juga pada pembentukan masyarakat yang adil, berdaya, dan berakhlak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan strategi kebijakan yang relevan dengan nilai-nilai Islam sekaligus menjawab tantangan kemiskinan di era modern.